Mana yang Lebih Berbahaya, Nikotin atau Tar?

Hallo Sehat ! - Nikotin adalah zat stimulan yang dapat mempercepat transimisi pesan antar otak dan tubuh. Di sisi lain, tar adalah partikel kimia yang dihasilkan dari rokok yang dibakar.

Nikotin dan tar adalah dua bahan kimia yang sering ditemukan pada rokok. Dampak dari kedua bahan ini masih sering disalahpahami bagi perokok.

Selama ini, nikotin dilabeli sebagai zat yang paling berbahaya bagi kesehatan ketimbang tar. Lantas, mana sebenarnya yang lebih berbahaya? Simak penjelasannya menurut pakar. 

1. Nikotin bukan termasuk karsinogen

Menurut peneliti dari universitas ternama nasional dan lembaga penelitian di Inggris Raya, nikotin bukan termasuk karsinogen dan tidak menjadi penyebab utama atas bahaya rokok.

Peneliti dari Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), Mohammad Khotib, menjelaskan nikotin adalah senyawa kimia yang secara alami terdapat pada tembakau. Senyawa tersebut masuk ke dalam golongan alkaloid.

Secara natural, nikotin juga dapat ditemukan pada beberapa tanaman lainnya seperti kentang, terong, dan tomat, tetapi konsentrasinya masih kecil.

“Secara kimia, nikotin adalah senyawa tunggal. Nikotin kecenderungannya lebih ke arah adiktif sehingga menciptakan ketergantungan”

2. Tar menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan

Berbeda dengan nikotin, tar merupakan kumpulan dari berbagai senyawa yang timbul dari proses pembakaran pada rokok. Berdasarkan karakteristik dari berbagai penelitian, tar diidentifikasi mengandung senyawa-senyawa karsinogenik. 

"Efek negatif TAR itu yang dominannya adalah karsinogenik. Hal ini yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Kalau nikotin kecenderungannya karena efek adiktifnya” 

Data dari National Cancer Institute Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa tar mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker paru-paru, emfisema, dan masalah paru-paru lainnya. DominoQQ

Tak hanya itu, tar bisa menyebabkan gigi berubah menjadi kekuningan dan kecokelatan. Tar bisa menumpuk pada gigi dan menempel pada lapisan terluar gigi (email). Seiring waktu, gigi akan mengalami kerusakan jika tidak dirawat dengan baik. 

3. Kurangi paparan tar dengan berhenti merokok atau produk alternatif lain

Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Shoim Hidayat, manmbahkan bahwa nikotin yang dianggap sebagai sumber masalah kesehatan pada rokok ketimbang tar termasuk kurang tepat. Faktanya, tar menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit akibat konsumsi rokok.

"Jadi, nikotin sama sekali bukan karsinogen. Bahan-bahan karsinogen adanya di dalam tar”

Sebagai langkah antisipatif, Shoim menyarankan perokok dewasa untuk berhenti merokok agar mengurangi paparan tar. Jika hal tersebut sulit dilakukan, perokok dewasa bisa beralih ke produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.

Produk tersebut menerapkan sistem pemanasan sehingga menghasilkan uap air (aerosol). Oleh karena itu, profil risikonya jauh lebih rendah daripada rokok.

Jika dibandingkan, tar dianggap lebih berbahaya ketimbang nikotin menurut para ahli. Tar adalah bahan kimia dalam rokok yang bersifat karsinogenik dan bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti gigi kuning dan penyakit paru-paru.

Komentar