Hallo Sehat - Balanitis adalah kondisi peradangan atau inflamasi pada kulit di ujung penis (kepala penis). Kulup penis—pada laki-laki yang tidak disunat—sering kali juga meradang bersamaan dengan kelenjar.
Perlu dipahami oleh para laki-laki, berikut ini fakta-fakta seputar balanitis yang perlu diketahui.
1. Apa itu balanitis?
Dilansir Medical News Today, balanitis adalah peradangan pada kelenjar, atau kepala penis, akibat infeksi atau penyebab lainnya. Kondisi ini bisa membuat tak nyaman dan kadang terasa menyakitkan, tetapi biasanya tidak serius. Ini bisa diredakan dengan obat oles atau topikal.
Mengutip Patient, balanitis merupakan kondisi umum, memengaruhi sekitar 1 dari 25 anak laki-laki dan 1 dari 30 laki-laki yang tidak disunat pada suatu waktu dalam hidup mereka. Anak laki-laki di bawah usia 4 tahun dan laki-laki yang tidak disunat memiliki risiko tertinggi, tetapi pada dasarnya kondisi ini dapat dialami segala usia.
Balanatis lebih mungkin terjadi bila terdapat kondisi phimosis, yaitu keadaan kulup penis terlalu kencang. Saat anak laki-laki mencapai usia 5 tahun, kulup menjadi mudah untuk ditarik, sehingga risiko balanitis menurun.
Perempuan juga bisa mengalami balanitis, yang mana ini menggambarkan peradangan di klitoris.
2. Jenis-jenis balanitis
Dilansir Cleveland Clinic, balanitis diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:
- Balanitis (Zoon's balanitis): ini merupakan jenis utama balanitis, yang biasanya memengaruhi laki-laki paruh baya yang tidak disunat, dan menyebabkan kepala penis meradang dan memerah
- Circinate balanitis: jenis ini merupakan akibat dari artritis reaktif, jenis artritis yang dapat berkembang sebagai respons terhadap infeksi di tubuh. Selain terjadi peradangan dan kemerahan, jenis balanitis ini menyebabkan lesi kecil di kepala penis
- Pseudoepitheliomatous keratotic dan micaceous balanitis: ini merupakan jenis balanitis yang paling jarang, yang menyebabkan kutil bersisik di kelenjar dan memengaruhi usia di atas 60 tahun
3. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai
Tanda dan gejala balanitis meliputi:
- Kulit kencang dan berkilau di kepala penis
- Kemerahan di sekitar kepala penis
- Peradangan, nyeri, gatal, atau iritasi pada kepala penis
- Kotoran yang kental dan menggumpal di bawah kulup
- Bau yang tidak sedap
- Kulup ketat yang tidak bisa ditarik ke belakang
- Buang air kecil terasa menyakitkan
- Kelenjar bengkak dekat penis
- Nyeri di kepala penis
- Nyeri, iritasi, dan keluarnya cairan dapat terjadi di bawah kulup 2 hingga 3 hari setelah hubungan seksual
Beberapa tanda dan gejala balanitis mirip dengan penyakit menular seksual atau infeksi jamur Candida di penis (thrush).
4. Penyebab balantis
Bila tidak menjaga kebersihan area penis dengan baik, maka risiko mengalami infeksi akan meningkat. Untuk membersihkan area kelamin, kamu disarankan untuk menggunakan sabun berbahan ringan, karena sabun kimia keras dapat mengiritasi kulit penis dan bisa memicu balanitis.
Balanitis juga bisa terjadi saat kondisi diabetes tidak terkendali atau sebagai efek samping dari beberapa obat-obatan untuk diabetes tipe 2. Sebagai contoh, bila mengonsumsi obat dapagliflozin, seorang laki-laki lebih mungkin mengalami balanitis karena obat tersebut bekerja dengan cara dengan mengeluarkan gula dari tubuh melalui urine. Gula menciptakan tempat berkembang biak bagi ragi (yeast) untuk tumbuh.
Bakteri juga dapat menyebabkan infeksi. Maka dari itu, pastikan untuk menjaga penis tetap bersih setelah menggunakan kamar mandi.
Balanitis juga bisa disebabkan oleh artritis reaktif atau sindrom Reiter, yang mana bisa memengaruhi sendi dan mata.
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan reaksi alergi yang bisa menimbulkan balanitis, termasuk tetracycline dan jenis aspirin.
Kamu pun lebih berisiko mengalami infeksi bila kelebihan berat badan atau memiliki kondisi yang membuat tubuh menyimpan air, seperti penyakit jantung, lever, atau ginjal.
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Tepercaya
5. Faktor risiko balanitis
Menurut laporan yang dipublikasikan StatPearls, faktor risiko balanitis antara lain:
- Terdapat kulup di penis (tidak disunat)
- Obesitas morbid
- Kebersihan diri yang buruk
- Diabetes (khususnya laki-laki dengan diabetes yang tak terkontrol), kemungkinan karena glukosa di kulit mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur
- Lingkungan panti jompo
- Kateter kondom
- Sensitivitas terhadap iritan kimia (misalnya sabun dan lubrikan)
- Kondisi edema (gagal jantung kongestif dan nefrosis)
- Artritis reaktif
- Penyakit menular seksual
6. Diagnosis balanitis
Dilansir Healthline, balanitis biasanya bisa terdiagnosis saat pemeriksaan fisik, karena kebanyakan gejala jelas terlihat.
Bila terdapat cairan, dokter mungkin akan mengambil sampel cairan tersebut dengan kapas atau sampel urine. Nantinya akan diperiksa untuk mengetahui ada atau tidaknya sel bakteri atau jamur. Ini membantu menentukan penyebab balanitis.
Bila penyebab balanitis adalah kondisi kulit kronis, dokter mungkin akan melakukan biopsi, yaitu mengambil potongan kecil jaringan di penis. Biasanya pasien akan diberikan anestesi sebelum biopsi dilakukan.
7. Pengobatan dan risiko komplikasi balanitis
Dilansir WebMD, bila kamu terdiagnosis balanitis, dokter akan meresepkan atau merekomendasikan pengobatan untuk menghilangkan infeksi.
Pengobatan akan bergantung pada pemicu balanitis. Obat yang diberikan biasanya berupa krim atau salep. Selain itu, tergantung kondisi, dokter juga mungkin akan meresepkan:
- Antibiotik untuk balanitis akibat bakteri (pil atau krim)
- Krim antijamur, jika penyebabnya adalah jamur Candida
- Krim steroid untuk meredakan balanitis akibat penyakit kulit atau reaksi alergi
Untuk mengatasi pembengkakan, kamu bisa merendam penis dengan mandi sitz, yaitu mandi air hangat dan dangkal dalam posisi duduk, lalu tambahkan larutan garam ke dalam air untuk meringankan gejala.
Bila mengalami balanitis berulang atau kambuh, mungkin dokter akan menyarankan penyunatan, khususnya pada kondisi kulit yang susah ditarik ke belakang.
Tanpa pengobatan yang tepat, balanitis bisa menyebabkan komplikasi seperti:
- Penyempitan bukaan tempat keluarnya urine (striktur uretra)
- Retensi urine
- Aliran balik urine menuju ginjal (refluks vesikoureteral)
- Retraksi yang menyakitkan pada kulup
- Kekurangan darah pada penis
- Jika semakin parah, penyunatan mungkin diperlukan untuk mengatasinya
8. Pencegahan balanitis
Untuk mencegah balanitis, berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan, seperti dilansir Patient.
- Bersihkan kepala penis setiap hari. Tarik kulup ke belakang dengan lembut saat mandi, lalu bersihkan dengan air, atau air dan sabun berbahan lembut. Keringkan penis sebelum berpakaian
- Bila gejala berhubungan dengan penggunaan kondom, pilih produk yang dirancang untuk kulit sensitif
- Cuci tangan sebelum menggunakan toilet, khususnya bila bidang kerjamu berkontak dengan bahan kimia yang dapat mengiritasi kulit penis
- Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks dengan pasangan seksual baru
Itulah informasi seputar balanitis, peradangan pada kepala penis. Bila mengalami gejala-gejalanya, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Selain itu, cegah dengan langkah-langkah di atas, ya!
Dan bagi para blogger yang ini mencoba bermain games poker online atau dominoqq , admin menyarakan untuk mencoba bermain di situs SahabatQQ Agen Domino99 Agen DominoQQ dan Poker Online Yang Aman dan Terpercaya
إرسال تعليق