5 CARA PENULARAN HIV/AIDS YANG HARUS KAMU WASPADAI!

 


     Hallo Sehat! - Sebelum kita memulai pembahasan mengenai HIV/AIDS mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu HIV/AIDS?
HIV merupakan nama virus, yaitu Human Immunodeficiency Virus. Virus ini merupakan jenis retrovirus yang menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia dengan menghancurkan atau merusak fungsinya.

Infeksi virus ini menyebabkan penurunan kekebalan dan defisiensi imun. Dengan begitu, seseorang bisa lebih sensitif terhadap penyakit daripada orang yang tidak mengidap HIV/AIDS

Tidak sampai disitu saja, infeksi HIV yang terjadi bertahun-tahun dan tidak diobati secara rutin, berisiko berubah menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang merupakan kondisi kronis akibat HIV. Lebih parahnya, kondisi ini mungkin menyebabkan komplikasi serius.

HIV termasuk penyakit yang bersifat menular serta membahayakan. Dikatakan demikian karena terdapat risiko yang lebih besar dari akibat HIV ini.
Terlebih jika seseorang tidak melakukan pengobatan dan perawatan. Belum lagi lemahnya kesadaran seseorang yang terinfeksi sangat berpeluang menyebarkan virus dan meningkatkan jumlah infeksi.
Jadi bagaimana cara penularan HIV/AIDS? Scroll up :)


1. TRANSMISI SEKSUAL


Hubungan seks pentratif merupakan salah satu cara penularan HIV/AIDS yang paling sering terjadi. Walau demikian, HIV tidak selalu ditularkan dengan satu kali seks vaginal. Namun, potensi penularan selalu ada. karena terjadi pertukaran cairan. Menurut penelitian, seks anal 10 kali lebih berisiko dari pada vagina.


2. PENGGUNAAN JARUM SUNTIK BERGANTIAN


Jika sedang donor darah saja misalnya. Petugas kesehatan akan rutin mengganti jarum suntik. Satu jarum suntik hanya boleh digunakan untuk sekali pengambilan darah. Sebab, salah satu cara penularan HIV/AIDS yang cukup tinggi adalah penggunaan jarum secara bergantian.
Bahkan jika sudah di sterilkan sekalupun, risiko penularan tetap besar. Fenomena ini banyak dijumpai pada kelompok pengguna narkotika. Khususnya jenis suntik.


3. TRANFUSI DARAH

Saat kamu mendonorkan darahmu, PMI pasti akan sangat selektif dalam memilih kualitas darah yang donatur berikan. Setelah diambil, darah akan melewati sejumlah screening untuk dites, apakah bebas penyakit menular, termasuk HIV/AIDS. Jika tidak, maka darah akan dimusnahkan.
Hal ini dilaukakan guna menjaga kesehatan penerima donor agar memiliki kualitas hidup baik tanpa infeksi penyakit tambahan.


4. MENURUN DARI IBU DAN ANAK


HIV juga dapat diturunkan dari ibu ke anak melalui kehamilan, persalinan, dan menyusui. Cara penularan melalui ibu, berpotensi besar sekitar 15-45 persen. Namun besar kecilnya potensi penularan dipengaruhi oleh jumlah viral load

Semakin besar jumlah viral load dalam tubuh, semakin besar pula potensi penularannya. Begitu juga sebaliknya. Kendati demikian, angka viral load bisa ditekan selama ibu mendapatkan pengobatan antiretroviral secara rutin.


5. POTENSI YANG LAIN, SEPERTI TINDIK, TATTO, JUGA PISAU CUKUR


Penggunaan jaru sebagai alat tindik ataupun juga tattoo juga dapat menjadi cara penularan HIV/AIDS. terlebih jika area yang berinteraksi dengan kulit, kemungkinan menyebabkan darah tidak dibuang. Selain itu akan berisiko ketika area lain yang tidak bersentuhan ikut tidak di sterilkan.

begitu juga pisau cukur. Buang pisau tajamnya dan sterilkan alat pencukur sebelum digunakan. Akan tetapi, jika memungkinkan, sebaiknya hindari penggunaan benda-benda ini secara bersamaan. Karena risiko penularannya tetap ada.

Itulah cara penularan dari HIV/AIDS ygy. Dengan selalu berhati-hati dalam penggunaan barang yang berhubungan dengan darah atau cairan di tubuh kita, narkoba, juga tidak melakukan seksual bebas akan membantu kita jauh dari bahayanya virus HIV/AIDS.
Salam sehat :)


Komentar